Sejarah

Pertanyaan

Proses perlawanan kesultanan mataram terhadap voc

1 Jawaban

  • }Jalannya Perang -> Sultan Agung mengadakan serangan ke Batavia sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 1628 dan 1629. Serangan yang terjadi pada 22 Agustus 1628 terbagi menjadi dua gelombang, yaitu gelombang pertama dan gelombang kedua. Gelombang pertama dipimpin oleh Tumenggung Bahurekso dengan membangun kubu – kubu pertahanan didekat rumah – rumah penduduk disekitar Batavia. Sayangnya, tidakan Tumenggung Bahurekso tersebut diketahui oleh VOC, sehingga VOC kemudian menyerang dan membakar kampung Mataram tersebut. }Gelombang kedua dipimpin oleh Temenggung Suro Agul – Agul dan dibantu dua bersaudara, yakni Kiai Dipati Mandurojo dan Kiai Upa Santa. Strategi yang digunakan adalah membendung aliran Ciliwung dengan harapan agar Batavia kekurangan air dan terjangkir wabah penyakit menular. }Pada 21 September 1629, Mataram kembali melakukan serangan untuk kedua kalinya di bawah pimpinan Dipati Puger dan Dipati Purabaya. Belajar dari kegagalan pada serangan pertama, maka diadakan persiapan yang lebih matang sebelum melakukan serangan, mendirikan lumbung – lumbung padi di Tegal sebagai pusatnya dan di daerah Cirebon dengan tujuan untuk memblokade bahan makanan ke Batavia. Lumbung – lumbung padi tersebut akhirnya juga diketahui oleh VOC dan dibakar, akibatnya serangan Mataram yang kedua juga mengalami kegagalan. Setelah sultan Agung meninggal tahun 1645, Mataram menjadi semakin lemah sehingga akhirnya berhasil dikendalikan VOC. Sebagai penggantinya Sunan Amangkurat 1 (1646-1677). Ternyata raja Amangkurat 1 merupakan raja yang lemah dan bahkan bersahabat dengan VOC. Raja ini bersikap reaksioner dengan bersikap sewenang-wenang kepada rakyat dan kejam terhadap ulama sehingga menimbulkan perlawanan rakyat salah satu perlawanan dipimpin oleh Trunajaya

Pertanyaan Lainnya