Contoh teks cerita fantasi maksimal 25 kalimat!
B. Indonesia
hai128
Pertanyaan
Contoh teks cerita fantasi maksimal 25 kalimat!
2 Jawaban
-
1. Jawaban 11Sandaljepit56
Senandung Alensa
Bandung, hari ini sangat panas tapi serasa berada dalam surga. Aku selalu bangun pagi untuk mandi, tapi kali ini tidak. Udara begitu sejuk hingga aku lupa dunia, lupa tentang dunia nyataku. Ini bukanlah kota Bandung yang sesungguhnya. "Raisa!" Panggilku pada peri yang menggantung diantara pepohonan. Dengan sigap, peri bernama Raisa itu menoleh. "Hei-hei Alensa, apa kabarmu? Lama tak bertemu," ucapnya sambil turun dari pepohonan itu. Aku menyeringai, "tentu saja, kau tidak pernah mencariku." Raisa mencoba membalas perkataanku, tapi sepertinya ia sedang kehabisa kata-kata. "Hmm.. Raisa, apa kamu sudah selesai pada pelajaran sihir tiga jari?" Kataku sambil mengambil buku cetak tebal yang sudah ada di tasku. "Maksudmu mau meremahkanku?" Dengan garang ia berkacak pinggang dan mendekat. "Tidak hanya bertanya saja," gumamku hati-hati takut ia tersinggung. "Dasar peri tidak bersayap!" Seketika aku terkekeh geli mendengar ucapan Raisa. "Aku manusia, Raisa! Sudah berapa kali aku bilang?" Jengkelku padanya. "Ah baiklah, yang sudah lulus sihir tiga jari ciee," ia tersenyum jahil. "Jadi, kamu bisa senandung itu Len?" Raisa bersandar pada sebuah pohon dan mengatupkan sayapnya. "Tentu saja, sudah kukuasai semua, dan kunamai 'Senandung Alensa' keren kan?" pekikku girang. "Lebay!" sebuah gulungan dari daun berhasil mendarat di kepalaku. -
2. Jawaban Davinadivya480
Seekor anak menjatuhkan permen batang di tepi jalan dan Tak lama kemudian seekor semut datang menemukan permen tersebut. saat semut itu ingin membawa membawanya pulang, rupanya ia tak sanggup karena beban permen itu lebih berat ketimbang tubuhnya sendiri.
karena pertimbangan itulah si semut pun memanggil teman-teman sekelompoknya untuk membantunya mengangkut makanan yang ditemuinya. jadi, si lalat meninggalkan sejenak permen itu saat memanggil teman-temannya.
tak lama berselang, seekor lalat melihat dari kejauhan permen itu. ia kemudian mengambil dan sempat menikmati permen tersebut sebentar. saat si lalat sedang menjilat permen itu, sekelompok semut datang. karena takut melihat gerombolan lalat yang datang Ia pun memutuskan pergi. namun ia tak benar-benar pergi saat itu. ia mencari kawanan lalat yang lain untuk merebut kembali permen yang ia anggap adalah miliknya itu. Namun sayang, hal serupa juga dirasakan oleh para kelompok semut. para semut yang jumlahnya sangat banyak itu bergotong-royong memindahkan sebatang permen ke area kekuasaan mereka. dan apa yang terjadi?
saat sekelompok semut sudah cukup jauh memindahkan permen itu, datanglah lalat dan kelompoknya mencoba merebut kembali apa yang mereka anggap adalah miliknya. pertarungan pun dimulai. bagian batang Lollipop berada di atas, dan bulatan manisnya berada di bawah tepat di atas kepala kelompok semut.
lalat berusaha sekuat tenaga menarik batang tersebut. sayap mereka besar, mereka pun tak kalah banyak dengan para kelompok semut. kekuatan yang dimiliki sebanding. di akhir perebutan yang sengit itu, kelompok lalat akhirnya berhasil membawa terbang permen tersebut.
batang permen masih dalam cengkraman mereka, sampai pada jarak yang cukup tinggi barulah mereka mulai merasa beban permen yang mereka bawah terasa semakin berat. rupanya para semut mengikuti mereka sejak para lalat memulai terbangnya tadi.
si semut dan kawanannya ternyata bergelantungan di bawah bulatan manis permen. lalat sudah tentu merasa kesal. Mereka pun berupaya untuk menjatuhkan para semut dengan menggoyang-goyangkan batang permennya tersebut gagal. permen itu justru jatuh dan terlepas dari cengkraman mereka.
praakkk!!! permen akhirnya hancur menjadi beberapa bagian. para semut dan lalat merasa kebingungan. namun apa yang mereka lakukan? satu demi satu, bagian permen yang hancur mereka bawah masing-masing. tak ada yang tidak terbagi. semut ataupun lalat telah mendapat bagian yang sama. satu semut pergi, lalat pun demikian. sampai akhirnya, tak ada lagi pertarungan seperti yang telah diceritakan.
.
.
Sorry lupa judul