Pidato Kemarau Panjang

Selamat pagi dan salam sejahtera kepada Bapak/Ibu guru dan teman-temanku yang berbahagia. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan YME, karena atas berkat karunia-Nya yang mana kita telah diberi kesehatan sehinggga masih bisa berkumpul disini dalam keadaan sehat, dan saya juga berterima kasih kepada teman-teman sekalian karena telah meluangkan waktu untuk mendengarkan pidato saya. Dalam kesempatan ini, saya akan mengulas masalah yang sudah tidak tabu lagi di telinga kita yaitu pemanasan global. Pemanasan global seperti yang kita ketahui adalah proses peningkatan suhu rata-rata baik di atmosfer, udara, daratan, maupun di laut. Selama seratus tahun terakhir, suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat, di mana suhu awal di indonesia yang biasanya hanya 30 derajat sekarang berkisar 32-36 derajat celcius bahkan lebih dan akan terus meningkat.

Hadirin yang saya hormati, sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh konsentrasi gas rumah kaca, serta gas emisi karbon dan gas metana dari pabrik industri, kemudian hutan-hutan yang terus menerus di tebang. Hal tersebut telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah di dunia. Sebagai sebuah fenomena global, dampak pemanasan global dirasakan oleh seluruh umat manusia, termasuk Indonesia. Posisi Indonesia sebagai negara kepulauan, menempatkan Indonesia dalam kondisi yang rentan menghadapi terjadinya pemanasan global. Sebagai akibat terjadinya pemanasan global, Indonesia akan menghadapi peristiwa perubahan cuaca ekstrim yang menyebabkan es yang berada di kutub utara dan kutub selatan terus mencair yang telah di perkirakan akan mencair pada tahun 2020-2025 yang kemudian akan menenggelamkan pulau-pulau kecil di permukaan bumi khususnya di Indonesia. Ancaman lain yang dihadapi juga memburuknya kualitas air tanah,  sebagai akibat dari masuknya air laut, serta infrastruktur perkotaan yang mengalami kerusakan akibat tergenang air laut. Akibat cuaca yang ekstrem, dapat mengakibatkan pergeseran musim yang mengakibatkan intensitas hujan yg tinggi pada periode singkat serta kemarau panjang. Di beberapa tempat terjadi peningkatan curah hujan yang dapat mengakibatkan banjir dan tanah longsor sehingga menimbulkan berbagai penyakit. Sedangkan sikap pemerintah indonesia tentang masalah pemanasan global ini memang belum bisa di anggap maksimal karena dari tahun ke tahun peningkatan rumah kaca terus bertambah dan pohon-pohon makin berkurang, tetapi pemerintah ingin mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitarnya dan menanam sedikitnya 1 hingga 3 tanaman di depan perkarangan rumah masing-masing.Pemerintah juga mengadakan sistem penghijauan kembali dan sistem tebang pilih dimana dengan dilakukannya kegiatan ini diharapkan mampu mengurangi dampak dari pemanasan global dimana indonesia menjadi salah satu paru-paru dunia.

Hadirin yang saya hormati dari apa yang saya sampaikan tadi bahwa, pemanasan global ini terjadi karena kelalaian manusia atas penggunaan SDA yang berlebihan yang tidak di imbangi dengan pembaharuan yang sesuai dengan penggunaanya. Adalah tanggung jawab semua orang untuk mencegah peningkatan pemanasan global. Oleh karena itu marilah kita rawat bumi kita ini dengan cara menjaga lingkungan sekitar kita dimulai dari hal kecil seperti memakai listrik dan air seperlunya, tidak melakukan pemcemaran serta mencintai dan memelihara tumbuhan dan tanaman. Demikian pidato yang saya sampaikan, atas perhatian Bapak dan teman-teman sekalian saya ucapkan terima kasih dan jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hati sekalian saya mohon maaf. Sekian terima kasih