kisah cinta dewi kentring manik dengan prabu siliwangi?
Sejarah
arinasumrotul
Pertanyaan
kisah cinta dewi kentring manik dengan prabu siliwangi?
1 Jawaban
-
1. Jawaban nisasabela
Curhat Si Ambu
Dewi Kentring Manik, Dewi Cantik Jelita Pelindung Kota Bandung
September 16, 2015

Selama puluhan tahun tinggal di Kota Bandung ada 2 pertanyaan yang amat sangat penasaran ingin saya ketahui jawabannya, yaitu: 1) Darimana asal nama Kota Bandung? 2) Mengapa Kota Bandung relatif adem ayem ketika kota-kota lain mengalami kerusuhan bahkan terjadi pembakaran dan penjarahan? Bukannya berharap ada pertumpahan darah lho, aduh amit-amit. Jauh ….jauh …. :) Hanya ingin tahu karena jika merunut karakter etnis, rasanya cuma beda-beda tipis.
Ternyata jawabannya bermuara pada satu legenda yang saling berhubungan. Alkisah begini ceritanya:
Gerah karena daerahnya kerap dilanda banjir luapan Sungai Citarum, Bupati Bandung RHAA Wiranatakusumah II yang mendapat julukan Kanjeng Dalem Kaum berniat memindahkan Krapyak, ibukota kabupaten Bandung. Untuk itu beliau mohon petunjuk pada Dewi Kentring Manik Mayang Sunda, pelindung kawasan tatar Sunda.
Sesuai petunjuk gaib yang diterima, Kanjeng Dalem Kaum menancapkan tongkatnya di sebuah kawasan yang terletak di pinggir Sungai Cikapundung. Ketika tongkat dicabut, air mengalir jernih dari lubang yang kelak bernama Sumur Bandung, menandakan bahwa setiap pembukaan daerah dibutuhkan sumur cikahuripan. Ci artinya air, kahuripan bermakna bekal kahuripan. Filosofinya kurang lebih, bukankah sebagai manusia, yang paling kita butuhkan adalah air sebagai bekal kehidupan. Karena itu sumur tidak hanya berarti sebagai pengadaan air bersih tapi juga bernilai filosofis dan memiliki fungsi sakral.
Siapa Dewi Kentring Manik Mayang Sunda? Dikaitkan dengan sejarah Tatar Sunda, Dewi Kentring Manik adalah permaisuri Kerajaan Pajajaran, putri dari Prabu Susuk Tunggal yang dinikahi Prabu Siliwangi.
Konon Dewi Kentring Manik Mayang Sunda kerap mengunjungi daerah-daerah terpencil kerajaan dengan didampingi beberapa orang pengawalnya. Kedatangannya ke daerah-daerah tersebut biasanya berhubungan dengan adanya pembukaan daerah baru. Dan dalam setiap pembukaan daerah baru tersebut ditandai dengan terlebih dahulu mewujudkan sebuah sumur cikahuripan.
Istilah Sumur Bandung sendiri sering pula dikaitkan dengan makna kata bandung yang berarti rahim ibu sebagai sebuah anugerah yang diberikan Sang Maha Pencipta terhadap makhluk bernama wanita. Rahim ibu inilah yang merupakan titik awal keberangkatan kehidupan manusia, maka sudah sepantasnya manusia selalu ingat akan kehadiran seorang ibu dan senantiasa menghormatinya.
Keberadaaan Sumur Bandung adalah bentuk penghormatan kepada eksistensi perempuan dalam konteks setiap pembentukan kawasan baru, maka harus diresmikan oleh ibu negara. Itulah sebabnya, keberadaan Sumur Bandung selalu dikaitkan dengan nama Dewi Kentring Manik Mayang Sunda, sebagai ibu negara pada masa itu.
Sumur Bandung dalam perkembangan selanjutnya oleh masyarakat setempat dianggap sebagai sumur keramat. Karena adanya nilai keramat ini, atau nilai-nilai sugestif yang berasal dari para leluhurnya, baik dari tokoh sejarah pendirinya maupun nilai-nilai budaya tradisi yang pernah hidup pada masanya, maka wajar kemudian muncul upaya pelestarian nilai-nilai budaya tradisi dan penghormatan kepada tokoh sejarah yang terkandung di dalamnya.