Sejarah

Pertanyaan

tujuan melawan keserakahan kongsi dagang abad ke 16-18

2 Jawaban

  • 1.untuk melengkapi kapal kapal dagang aceh dengan persenjataan ,meriam dan prajurit.2.untuk mendatangkan bantuan persenjataan,sejumlah tentara dan beberapa ahli dari turki pada tahun 1567.
    3.untuk mendatangkan bantuan persenjataan dari kalikut jepara.
    Maaf klo salah :)
  • 1. Aceh Vs Portugis dan VOC
    Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511, Aceh menjadi pusat perdagangan. Hal ini membuat Portugis merasa terancam. Oleh karena itu, Portugis melakukan serangan untuk menghancurkan Aceh. Tapi serangan tersebut gagal. Portugis tetap berjuang dengan menghancurkan kapal – kapal dagang milik Aceh.
    Melihat hal tersebut, rakyat Aceh pun tak ingin tinggal diam. Aceh berusaha untuk melawan Portugis dengan menyiapkan beberapa hal. Termasuk meminta bantuan ke daerah lain. Setelah bantuan siap, Aceh menyerang Portugis. Namun serangan tersebuut gagal.
    Aceh dibawah pimpinan Sultan Iskandar Muda berusaha untuk bangkit dan melawan Portugis dengan perlengkapan yang lebih canggih. Sultan Iskandar Muda juga menyiapkan panglima perang untuk menjaga wilayah Sumatera Barat dan Sumatera Timur.
    Pada tahun 1629, Iskandar Muda melancarkan serangan ke Malaka. Portugis sempat kewalahan. Namun akhirnya, Aceh tidak berhasil mengusir Portugis dari Malaka. Hubungan Portugis dengan Aceh semakin memburuk.
    Portugis tidak bisa menghancurkan Aceh. Aceh juga tidak bisa mengusir Portugis dari Malaka. Yang bisa mengusir Portugis dari Malaka adalah VOC.
    2. Maluku Angkat Senjata
    Portugis menduduki Malaka pada tahun 1521, dengan memusatkan perhatian di Ternate. Sedangkan Spanyol menduduki wilayah Tidore. Pada tahun 1529, terjadi perang antara Tidore dengan Portugis. Dalam perang ini, Portugis mendapat bantuan dari Ternate dan Bacan. Hingga akhirnya Portugis menang dalam pertempuran ini. Portugispun menjadi kian sombong.
    Karena merasa hebat, upaya monopoli perdagangan di Maluku pun semakin gencar dilakukan oleh Portugis. Hal ini membuat hubungan Portugis dan Spanyol pun semakin memburuk. Olehkarena itu, untuk mendamaikan kedua belah pihak, dibuatlah Perjanjian Saragosa.
    Akan tetapi, dengan Perjanjian Saragosa tersebut menyebabkan posisi Portugis semakin kuat. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya perlawanan dari rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Khaerun.
    Sultan Khaerun menyerukan seluruh rakyat Papua dan Jawa untuk angkat senjata melawan Portugis.
    Portugis sempat kewalahan. Portugis pun mengajak Sultan Khaerun untuk berunding. Licik. Pada perundingan tersebut, Sultan Khaerun ditangkap dan dibunuh.
    Sepeninggalan Sultan Khaerun, perjuangan melawan Portugis pun dilanjutkan oleh Sultan baabulah ( Putra Sultan Khaerun ).
    Pada masa kepemimpinannya, Sultan Baabulah berhasil menyatukan Ternate dan Tidore. Perlawanan terhadap Portugispun semakin kuat.
    Akhirnya, pada tahun 1575, Portugis melarikan diri dan menetap di Ambon. Pada tahun 1605, Portugis diusir oleh VOC dari Ambon dan menetap di Timor Timur.
    Serangkaian perlawanan rakyat terhadap VOC maupun Portugis terus terjadi, namun tidak pernah berhasil. Karena VOC dan Portugis memiliki peralatan yang lenkap.
    3. Ulah VOC
    VOC memaksakan sebuah perjanjian dengan penguasa Tidore yang awalnya sekutu berubah menjadi vassal VOC
    ( 1680 ).
    Sebagai penguasa baru, diangkatlah Putra Alam sebagai Sultan Tidore ( menurut tradisi yang berhak sebagai Sultan adalah Pangeran Nuku )
    Penempatan Tidore sebagai Vassal VOC telah menimbulkan protes keras dari Pangeran Nuku. Akhirnya Pangeran Nuku melakukan perlawanan dan mendapat bantuan dari rakyat Papua dan Halmahera. Pangeran Nuku juga berhasil mengajak Sultan Aharal dan Pangeran Ibrahim dari Ternate untuk melawan VOC. Bahkan Inggrispun ikut memberi dukungan.
    Akhirnya, Pangeran Nuku pun berhasil membebaskan Tidore dari dominasi Belanda sampai akhir hayatnya.
    4. Sultan Agung Vs J.P Coen
    Sultan Agung adalah Raja Mataram yang paling tidak suka melihat perlakuan VOC dalam memonopoli perdagangan. Sultan Agung pun merencanakan beberapa serangan untuk VOC.
    ž Perlawanan pertama dilaksanakan pada 22 Agustus 1628 yang dipimpin oleh Tumenggung Baureksa, tidak berhasil menghancurkan VOC karena kalah persenjataan.
    ž Sultan Agung tetap gigih. Pada tahun 1629, serangan ke – 2 dimulai. Sultan Agung menyiapkan bebrapa hal untuk memperkuat pasukan

Pertanyaan Lainnya